11 Budaya Jepang yang pasti tak banyak kamu tahu





Jepang memang  negara yang berhasil menyelaraskan antara perkembangan teknologi dan budaya. Akan tetapi ternyata banyak budaya yang membuat orang terkejut ketika berkunjung ke negeri Samurai tersebut.
Berikut adalah 11 kebiasaan orang Jepang yang tidak banyak orang tahu :

Kamu akan kesulitan menemukan angka 4

Jangan kaget jika kamu tidak menemukan angka 4 ditombol lift ketika di Jepang. Bahkan para pedagang juga tidak melabeli harga mereka dengan angka ini. Alasannya adalah angka 4 itu sangat mirip dengan kata ‘mati’ dalam bahasa Jepang. Penduduk Jepang juga percaya bahwa angka 4 merupakan lambang ketidakberuntungan. Wajar saja, jika mereka jarang menggunakan angka ini.

Bersin di tempat dianggap tidak sopan

Jangan sampai kamu bersin sembarangan ketika jalan di Negara ini. Jika kamu melakukan ini, kamu bias dianggap melanggar tata karma orang Jepang. Lebih baik kamu bersin di toilet atau tempat-tempat yang tidak terbuka.

Jangan sekali-kali memberikan tip
Di Negara ini, memberikan tip merupakan tindakan yang tidak sopan. Jika kamu memberikan tip kepada pegawai hotel atau staf lainnya, biasanya mereka akan mengembalikan uang tersebut.

Tak masalah makan es krim sambil jalan
Ini merupakan aturan pengecualian. Di Jepang sendiri, ketika kamu makan atau minum sambil jalan merupakan tidankan tidak lumrah dan dianggap tidak sopan. Akan tetapi ini tidak berlaku ketika kamu makan es krim. Jadi kamu bebas makan es krim sambil jalan di Jepang.

Siap-siap didorong ketika naik kereta

Jika kamu naik kereta di Jepang, kamu akan merasakan pengalaman yang satu ini. Kamu akan didorong benar-benar masuk ke dalam kereta oleh petugas. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua penumpang tidak berada di pintu. Jadi, ketika naik kereta di Negeri Ninja ini jangan sekali-kali berdiri di area pintu.

Memberikan bahu kepada penumpang yang tidur
Ini merupakan budaya nyentrik. Jika kamu tertidur di kereta, kamu bias mempunyai toleransi yang tinggi dalam hal ini. Jadi tidak masalah ketika kamu tiba-tiba bersandar dengan orang lain ketika di kereta.

Sandal khusus untuk kamar mandi
Jika kamu bertamu disalah satu warga Jepang, kamu akan melihat sandal khusus yang hanya dipakai di kamar mandi. Jadi pakailah sandal tersebut ketika ke kamar kecil untuk menghormati tuan rumah.

Bawakan hadiah untuk tuan rumah
Ini merupakan kebiasaan yang wajib kamu lakukan ketika bertamu di Jepang.  Bungkuslah hadiah tersebut dengan pita yang menarik. Orang Jepang sangat mengapresiasikan dengan dekorasi yang unik.

Jangan menuangkan minuman untuk diri sendiri
Ketika ada jamuan minum teh, jangan pernah menuangkan ke cangkirmu. Hal ini merupakan tindakan tidak sopan di Jepang. Biarkanlah sang tuan rumah yang menuangkan ke dalam cangkirmu.

Menyeruput mie merupakan tanda bahwa makanan tersebut enak

Cara gampang mengucapkan terima kasih kepada penjual atau tuan rumah adalah menyeruput mie yang disajikan. Di Jepang, budaya seperti ini merupakan tanda bahwa makanan tersebut enak dan itulah cara mengapresiasinya.

Banyak sekali yang menginap di hotel kapsul

Ukuran kamar dalam hotel ini tidak lebih dari ukuran peti mati. Akan tetapi para pengunjung bias menikmati tidur yang nyenyak. Selain itu harganya sangat murah, berkisar USD 65 per malam.




 Sumber:

https://m.brilio.net/life/11-budaya-jepang-yang-pasti-tak-banyak-kamu-tahu--150325n.html

BELAJAR KATAKANA DENGAN KATAKANA MNEMONICS

Halo dear visitors! Maafkan kami atas update yang jarang-jarang ini. Kini J-learn kembali datang untuk meng-update info dan pengetahuan seputar Jepang. Sobat, apakah kalian pernah mendengar tentang katakana (カタカナ)? Katakana merupakan salah satu cara penulisan aksara Jepang. Katakana umumnya digunakan untuk menulis bahasa lain (pada umumnya bahasa Inggris) dalam penulisan Jepang. Tahukah kamu? cara orang Jepang berbicara bahasa asing,umumnya adalah dengan menyerap bahasa asing tersebut ke dalam bahasa Jepang. Hal itu dikarenakan orang Jepang jarang menggunakan beberapa jenis penggalan kata yang biasanya orang asing gunakan. Dalam bahasa Jepang modern, katakana yang paling sering digunakan untuk transkripsi kata-kata dari bahasa asing (selain kata-kata historis diimpor dari Cina), yang disebut gairaigo. Misalnya saja, coffee menjadi コーヒー (Kōhī ; Kopi).
Tapi, katakana juga sering di gunakan dalam konteks bahasa Jepang sehari-hari, misalnya untuk penulisan nama dalam formulir. Selain di minta untuk menuliskan nama dalam kanji, biasanya juga di minta untuk menuliskan nama dalam Katakana.
Nah, kini kita sudah mengenal lebih banyak tentang katakana. Jumlah huruf katakana ada 51 buah, dengan sekitar 48 buah yang sering digunakan. Tentunya sobat merasa akan cukup sulit untuk mengingatnya satu persatu, bukan? Kami punya solusi belajar katakana yang cukup ampuh, dengan menggunakan teknik mnemonics atau picture association. Teknik mnemonic membantu kita dengan mengasosiasikan suatu bentuk, rupa, atau istilah yang melekat pada hal yang kita pelajari, sehingga kita mudah mengingatnya.
      Dalam tabel berikut ini, kami akan melampirkan Hiragana-Katakana Mnemonic, yaitu tabel hiragana dan katakana yang dilengkapi dengan gambar yang mirip dengan goresan aksara masing-masing huruf, sehingga membantu kita mengingatnya. Semoga membantu!








sumber: 
https://en.wikipedia.org/wiki/Katakana



Gaya Fashion Jepang Mengguncang Dunia


1.      Harajuku Style

 Tren fashion Harajuku yang semarak, unik dan mencolok

Jika ada yang masih asing dengan “Harajuku Style” maka dapat dipastikan kalian bukan penggemar fashion sejati. Harajuku style dikenal sebagai salah satu gaya fashion yang unik dan berbeda, yang diperkenalkan pertama kali oleh masyarakat Jepang. Dikenal memiliki selera budaya dan fashion yang unik, masyarakat Jepang memperkenalkan Harajuku Style sebagai induk dari seluruh fashion unik Jepang saat ini. Gayanya yang unik menjadikan kawasan Harajuku sebagai salah satu pusat perhatian fashion dunia.



2.      Cosplay

Cosplay karakter Yuna dari seri Final Fantasy X
Merupakan salah satu fashion Jepang yang tidak kalah unik, cosplay yang merupakan singkatan dari costum play ini menampilkan beragam karakter anime yang diperankan langsung oleh para pecinta jenis fashion ini. Mereka yang melakukan cosplay seakan-akan karakter yang timbul langsung dari tokoh-toko anime yang diperankan. Selain unik, fashion ini juga mampu memuaskan para penggemar anime Jepang.

3.      Kawaii

Penggemar fashion ini tampil dengan dandanan yang amat unik, yaitu menggunakan pakaian dan make-up style yang pada umunya digunakan oleh anak-anak kecil. Sesuai dengan namanya, para penganut fashion ini terlihat lucu dan imut saat mengenakan fashion ala kawaii ini. Kesan berbeda yang ditampilkan berhasil menarik perhatian pecinta fashion di seluruh dunia.

4.      Visual Kei


Menjadi bagian dari fashion Jepang, visual kei memiliki ciri khas yang sama tetapi dengan gaya yang berbeda. Tampil ekstrensik dengan kostum, tatanan rambut, dan make-up terkesan kuat, penganut fashion ini berhasil memiliki tempat tersendiri dikalangan pecinta fashion dunia. Dianggap sebagai fashion yang memiliki pesona kuat, visual kei dianggap sebagai gerakan dari musisi rock Jepang atau yang kita kenal dengan JRock.




5.      Neo Gals

Kesan style ini adalah tetap terlihat misterius namun manis, dengan paduan warna pastel dan neon

Ini dia tren fashion terbaru Jepang saat ini ! konon tren fashion ini merupakan gabungan dari beberapa tren fashion lainnya, yaitu Harajuku style dari Jepang dengan adaptasi budaya fashion yang berkembang di luar negeri. Tren ini menggunakan penggabungan warna yang mencolok poada lipstick dan akssoris yang di pakai. Hal itu membuat tren fashion ini memiliki warna tersendiri karena digabungkan dengan gaya sendiri dalam prosesnya.

Pakaian Tradisional Jepang - Kimono

PAKAIAN TRADISIONAL JEPANG – KIMONO

Halo minna-san! Kali ini J-learn kembali lagi untuk membahas tentang pakaian tradisional Jepang, yaitu kimono. Minna-san, pernah kan kalian melihat kimono? Kimono adalah salah satu pakaian tradisional Jepang yang cukup terkenal di seluruh dunia. Meskipun pada awalnya kimono digunakan dalam acara-acara formal, namun kini banyak varian kimono yang tersebar di seluruh dunia, sebagai bagian dari fashion. Yuk, kita simak sejarah kimono!


*    SEJARAH KIMONO
Kimono yang kita kenal sekarang berasal dari zaman Heian (794-1192). Kimono terdiri dari kata Ki (memakai) dan Mono (benda), yang arti harafiahnya ‘benda yang dipakai’. Kala itu orang Jepang masih mengenakan jubah atau kain satu jahitan yang sederhana. Seiring berjalannya waktu, orang Jepang mulai mengembangkan cara berpakaiannya, dan menambahkan variasi warna kimono.
Pada zaman Edo (1603-1868), klan Tokugawa yang menguasai Edo mengharuskan para samurai yang bekerja dibawah tuan-tuan feudal mengenakan kimono dengan pola masing-masing, yang merupakan “seragam” mereka. Dengan semakin banyaknya permintaan pembuatan kimono, para penjahit kimono semakin mahir dan menyempurnakan cara pembuatan kimono, sehingga lama-kelamaan pembuatan kimono dianggap sebagai seni. Kimono pun sering diwariskan turun temurun dalam setiap rumah tangga.
Pada zaman Meiji (1868-1912), pengaruh negara Barat sudah mulai memasuki Jepang. Cara berpakaian, budaya, dan teknologi sudah tak luput dari pengaruh Barat, hingga penduduk Jepang mulai menggantikan kimono dengan baju formal maupun baju kerja gaya Barat.
Dan pada zaman sekarang, orang sudah jarang mengenakan kimono dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, kimono hanya akan digunakan dalam acara formal maupun upacara tertentu, seperti acara pernikahan, upacara minum teh, festival musiman, maupun upacara pemakaman.






*    JENIS-JENIS KIMONO
KIMONO WANITA

Pemilihan jenis kimono yang tepat memerlukan pengetahuan mengenai simbolisme dan isyarat terselubung yang dikandung masing-masing jenis kimono. Tingkat formalitas kimono wanita ditentukan oleh pola tenunan dan warna, mulai dari kimono paling formal hingga kimono santai. Berdasarkan jenis kimono yang dipakai, kimono bisa menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri.

·         Kurotomesode

Tomesode adalah kimono paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Bila berwarna hitam, kimono jenis ini disebut kurotomesode (arti harfiah: tomesode hitam). Ciri khas kurotomesode adalah motif indah pada suso(bagian bawah sekitar kaki) depan dan belakang. Kurotomesode dipakai untuk menghadiri resepsi pernikahan dan acara-acara yang sangat resmi.
·  Irotomesode
Tomesode yang dibuat dari kain berwarna disebut irotomesode (arti harfiah: tomesode berwarna). Bergantung kepada tingkat formalitas acara, pemakai bisa memilih jumlah lambang keluarga pada kain kimono, mulai dari satu, tiga, hingga lima buah untuk acara yang sangat formal. Kimono jenis ini dipakai oleh wanita dewasa yang sudah/belum menikah.
·  Furisode
Furisode adalah kimono paling formal untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan berwarna-warni cerah dengan motif mencolok di seluruh bagian kain. Ciri khas furisode adalah bagian lengan yang sangat lebar dan menjuntai ke bawah. Furisode dikenakan sewaktu menghadiri upacara seijin shiki, menghadiri resepsi pernikahan teman, upacara wisuda, atau hatsumode. Pakaian pengantin wanita yang disebut hanayome ishō termasuk salah satu jenis furisode.

Seorang gadis mengenakan furisode
·        Homongi
Hōmon-gi (訪問着), arti harfiah: baju untuk berkunjung) adalah kimono formal untuk wanita, sudah menikah atau belum menikah. Homongi dipakai sewaktu menjadi tamu resepsi pernikahan, upacara minum teh, atau merayakan tahun baru.[3]
·        Iromuji
Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon). Bila menghadiri upacara minum teh, cukup dipakai iromuji dengan satu lambang keluarga.
·        Tsukesage
Tsukesage adalah kimono semiformal untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Menurut tingkatan formalitas, kedudukan tsukesage hanya setingkat di bawah homongi. Kimono jenis ini tidak memiliki lambang keluarga. Tsukesage dikenakan untuk menghadiri upacara minum teh yang tidak begitu resmi, pesta pernikahan, pesta resmi, atau merayakan tahun baru.
·        Komon
Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Ciri khas kimono jenis ini adalah motif sederhana dan berukuran kecil-kecil yang berulang.Komon dikenakan untuk menghadiri pesta reunimakan malam, bertemu dengan teman-teman, atau menonton pertunjukan di gedung.
·        Tsumugi
Tsumugi adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-hari di rumah oleh wanita yang sudah atau belum menikah. Walaupun demikian, kimono jenis ini boleh dikenakan untuk keluar rumah seperti ketika berbelanja dan berjalan-jalan. 
·      Yukata
Yukata adalah kimono santai yang dibuat dari kain katun tipis tanpa pelapis untuk kesempatan santai di musim panas.

KIMONO PRIA
Kimono pria dibuat dari bahan berwarna gelap, seperti hijau tua, hitam, biru tua, dan abu-abu.
·      Kimono paling formal berupa setelan montsuki hitam dengan hakama dan haori.

Bagian punggung montsuki dihiasi lambang keluarga pemakai. Setelan montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan busana pengantin pria tradisional. Setelan ini hanya dikenakan sewaktu menghadiri upacara sangat resmi, misalnya resepsi pemberian penghargaan dari kaisar/pemerintah atau seijin shiki.
·      Kimono santai kinagashi

Pria mengenakan kinagashi sebagai pakaian sehari-hari atau ketika keluar rumah pada kesempatan tidak resmi. Aktor kabuki mengenakannya ketika berlatih. Kimono jenis ini tidak dihiasi dengan lambang keluarga.


Nah, demikianlah jenis-jenis kimono yang berasal dari Jepang. Selain bentuknya yang khas, corak dan pola kimono yang menarik betul-betul menampilkan nuansa oriental nan memesona. Apakah sobat tertarik untuk mencoba mengenakan sebuah kimono

Hari, Tanggal, dan Bulan dalam Bahasa Jepang


Hari dalam Bahasa Jepang:
  • nichi-yôbi = Minggu
  • getsu-yôbi = Senin
  • ka-yôbi = Selasa
  • sui-yôbi = Rabu
  • moku-yôbi = Kamis
  • kin-yôbi = Jumat
  • do-yôbi = Sabtu
Tanggal dalam Bahasa Jepang:
  • tsuitachi = tanggal 1
  • futsuka = tanggal 2
  • mikka = tanggal 3
  • yokka = tanggal 4
  • itsuka = tanggal 5
  • muika = tanggal 6
  • nanoka = tanggal 7
  • yôka = tanggal 8
  • kokonoka = tanggal 9
  • tôka = tanggal 10
  • jû ichi-nichi = tanggal 11
  • jû ni-nichi = tanggal 12
  • jû san-nichi = tanggal 13
  • jû yokka = tanggal 14
  • jû go-nichi = tanggal 15
  • jû roku-nichi = tanggal 16
  • jû shichi-nichi = tanggal 17
  • jû hachi-nichi = tanggal 18
  • jû ku-nichi = tanggal 19
  • hatsuka = tanggal 20
  • ni-jû ichi-nichi = tanggal 21
  • ni-jû ni-nichi = tanggal 22
  • ni-jû san-nichi = tanggal 23
  • ni-jû yôkka = tanggal 24
  • ni-jû go-nichi = tanggal 25
  • ni-jû roku-nichi = tanggal 26
  • ni-jû shichi-nichi = tanggal 27
  • ni-jû hachi-nichi = tanggal 28
  • ni-jû ku-nichi = tanggal 29
  • san-jû-nichi = tanggal 30
  • san-jû-ichi-nichi = tanggal 31
Bulan dalam Bahasa Jepang:
  • ichi-gatsu = Januari 
  • ni-gatsu = Februari
  • san-gatsu = Maret
  • shi-gatsu = April
  • go-gatsu = Mei
  • roku-gatsu = Juni
  • shichi-gatsu = Juli
  • hachi-gatsu = Agustus
  • ku-gatsu = September
  • jû-gatsu = Oktober
  • jû ichi-gatsu = November
  • jû ni-gatsu = Desember




Sumber : BUKU BAHASA JEPANG 1 (the japan foundation,Jakarta)

Blog Archive

Copyright AAJ (All About Japan) | Made by Ranplum. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

About Me

Starry Sun
Starry Sun